Program Sekolah DI RA AT TAUFIQ
Karakterstik Pembelajaran di RA AT-TAUFIQ
Kegiatan Pembelajaran RA AT-TAUFIQ dilakukan dengan cara :
a.Kegiatan Beyond Center and Cicle Times (BCCT)
Dalam mengelola kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, kreatif, inovatif dan partisipatif Raudhatul Athfal AT-TAUFIQ Lakarsantri Surabaya ingin mengembangkan anak menjadi pribadi yang mandiri sesuai jati dirinya yaitu melalui pendekatan Beyond Center and Cicle Times (BCCT) atau model pembelajaran sentra, dimana kelompok anak dalam satu hari dapat bermain dalam satu sentra yang didalamnya berisi berbagai aktivitas permainan sebagai pemenuhan densitas main.
Sentra yang disiapkan RA AT-TAUFIQ antara lain :
- Sentra ibadah : memfasilitasi dan membiasakan anak melaksanakan nilai – nilai Al-Qur’an Assunah dn Ahlu Sunnah Waljamaah dalam kehidupan sehari-hari dengan alat-alat permainan edukatif yang bernuansa agama.
- Sentra bahan alam : memfasilitasi anak dalam mengembangkan serta memperluan pengalaman main sensorik motorik untuk mengembangkan kesiapan menulis, ketrampilan berolah tangan dari menstimulasi sistem kerja otak.
- Seni Balok : memfasilitasi dan memperluas pengalaman dalam mewujudkan ide, gagasan serta pengalaman yang dimiliki anak menjadi sebuah karya nyata berupa bentuk-bentuk bangunan untuk membangun konsep diri.
- Sentra Persiapan : memfasilitasi anak untuk memperluas keaksaraan dan aturan – aturan yang diberklakukan dalan persiapan ketrampilan membaca, menulis, menghitung (calistung) melalui kegiatan bermain pada densitas densitas yang menyenangkan.
24
- Sentra main peran : memfasilitasi dan memberikan kesempatan kepada anak untuk menciptakan, memproyeksikan diri ke masa depan dan mengembangkan ketrampilan khayalan yang dilengkapi dengan sarana – sarana untuk mendukung perkembangan bermain anak.
- Sentra seni dan kreativitas : memfasilitasi anak untuk memperluas pengalaman seni kreativitas dalam mewujudkan ide dan gagasan melalui multimetode dengan bermacam – macam bahan kreatif.
b. Kegiatan rutin
Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan di RA setiap hari, Seperti :
-
-
- Penyambutan siswa dengan Senyum, Sapa, Salam, Tos ( 3S 1T )
- Berbaris
- Gerak lagu/ Senam/ Ice Breaking
- berdo’a
- Mengaji Ummi
- Menjelaskan Tentang Tema
- Literasi ( Bercerita )
- Sholat Dhuha Berjama’ah
-
b. Kegiatan spontan
Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dilakukan secara spontan seperti:
- meminta tolong dengan baik
- menawarkan bantuan dengan baik
- menjenguk teman sakit.
c. Pemberian teladan
Pemberian teladan adalah kegiatan yang dilakukan dengan memberi teladan yang baik kepada anak seperti:
- Bertutur kata yang baik dan sopan
- Membuang sampah pada tempatnya
- Berpakaian rapi
- Datang tepat waktu
- Mengucapkan salam
- Berpamitan saat ingin keluar kelas
d. Kegiatan terprogram
Kegiatan terprogram adalah kegiatan yang diprogramkan dalam kegiatan pembelajaran, seperti :
- Matsama
- Makan Bersama
- Menggosok gigi
- Home Visit
- Baksos
- Manasik Haji Cilik
- PHBI
- PHBN
- Gernas Baku
Karakteristik kegiatan Pengembangan diri di RA AT-TAUFIQ
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat setiap peserta didik sesuai kondisi sekolah dalam ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik.
Berdasarkan kondisi objektif RA AT-TAUFIQ kecamatan Lakarsantri Kota Surabaya dan kebutuhan masyarakat, kegiatan pengembangan diri yang dipilih dan diterapkan adalah sebagai berikut:
- Agama Islam.
Tujuan : Menanamkan dan mengembangkan Aqidah, ibadah, dan baca tulis Al-Qur’an
Bentuk kegiatan :
Kegiatan yang dilaksanakan Pengenalan Baca tulis Alqur’an, hafalan surat- surat pendek, Hafalan Hadist, Pengenalan kisah nabi, Hafalan Asma’ul Husna, Hafalan do’a dan Niat- niat ibadah, Praktek ibadah dll.
Dalam mengaji Raudhatul Athfal AT-TAUFIQ Lakarsantri Surabaya menggunakan metode UMMI. Yaitu pembelajaran membaca menulis Al-Qur’an yang baik mampu menjamin mutu bahwa setiap anak usia Lulusan RA AT-TAUFIQ minimal bisa membaca Ummi 1-4 max Ummi 5-6. Supaya pada jenjang SD/ MI bisa membaca al-Qur’an dengan benar.
Konsep dasar Ummi yaitu
- Ummi bermakna ibu
- Menghormati dan mengingat jasa ibu yang telah mengajarkan bahasa kepada kita
- Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan bahasa ibu
Ummi tidak mengandalkan kekuatan buku atau kitab yang dipegang anak tetapi lebih pada tiga kekuatan utama :
- Metode
- Mutu guru
- Sistem berbasis mutu
Tahapan-tahapan dalam pembelajaran Al-Qur’an Metode Ummi
- Pembukaan
- Appersepsi
- Penanaman konsep
- Keterampilan
- Evaluasi
- Penutup
Dengan menggunakan metode Ummi perkembangan mengaji anak RA AT-TAUFIQ berkembang begitu pesat. Hingga bisa menjadi juara tingkat wilayah Jawa Timur lomba Tahfid Al-Qur’an, dari tahun 2014-2017